Ketika kita masih kecil, kadang kita senang sekali bermain diluar dengan teman-teman. Bahkan kadang sampai lupa waktu, hingga akhirnya ibu kita mencari dan menyuruh kita pulang karena kita bermain sampai lupa waktu, lupa makan, dan lupa belajar. Atau kadang saat kita bermain diluar, teman main kita sudah dipanggil orang tuanya, dan kita belum dicari. Mungkin karena bapak ibu masih sibuk kerja. Namun, walaupun kita tinggal sendirian bermain, rasa untuk pulang belum muncul. Atau kita lebih tergiur dan tertarik menjelajahi dunia luar itu. Mengejar penjual es krim, balon, atau yang lainnya. Kita mengejarnya hingga jauh, hingga kita tersesat, tak tau jalan pulang, dan tak ada yang mengenal kita. Kita bingung mencari jalan kembali….
Teman, sekarang ketika kita dewasa, mungkin ada saat kita tergiur melihat dunia luar tempat kita berada kini. Kita tertarik untuk mengejar teman-teman lain yang hidup dengan cara berbeda dengan kita. Kita terpikat untuk mengikutinya. Atau mungkin kita ingin berlari dari suatu hal. Lari. Hingga tiba saat kita lupa jalan pulang dan kembali.
Teman, jangan pernah lupakan jalan kembali kita. Tetap dengarkanlah suara jejakmu dalam gema adzan. Jangan padamkan lentera-lentera penerang kita untuk kembali dalam tiap nafas-nafas Al Qur’an yang terlantunkan. Jangan lupa rumah yang merindukan ruku’-ruku’ yang ditegakkan. Rumah kita kembali.
Milikilah teman yang selalu mengingatkan, kita punya rumah untuk kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar