Saya pernah mengetik ’Kehilangan banyak hal’ sebagai update status di FB. Coment pertama yang muncul adalah ’Instropeksi diri’.
Di dunia ini banyak orang yang kehilangan banyak hal namun tidak menyadarinya, atau orang-orang yang menyadari mereka kehilangan sesuatu tapi tak tahu apa, atau yang lain mereka kehilangan sesuatu dan tahu apa itu tapi tidak tahu apa yang bisa dilakukan.
Entah kita berada diposisi yang manapun itu, ketika kehilangan memang akan muncul perasaan sedih, kecewa, merana (halah).
Perasaan tidak menyeanngkan itu membuktikan kalau kita memang ada kehilangan. Ketika kita tidak merasa sedih saat menghilangkan sesuatu atau menyerahkan sesuatu pada yang lain, berarti kita tidak kehilangan. Sebut saja, ketika ada pengemis, kita memberikan uang. Setelah pengemis itu pergi, kita sedih. Berarti kita kehilangan. Namun, ketika kita tidak sedih itu namanya ikhlas.
Konsep yang sederhana dalam pikiran saya.
Ketika sesuatu itu sudah hilang, dan ayal untuk kembali. Yang penting sebenarnya bukan merasakan kehilangan itu, melainkan mengikhlaskan dan menyadarkan diri sendiri, apa yang bisa dan harus saya lakukan?
Ketika kita kehilangan seorang teman. Keikhlasan itu berwujud dalam ”apa yang bisa saya lakukan untuk dapat bersahabat dengannya lebih erat?”
Ketika kita kehilangan keluarga. Keikhlasan itu berwujud ”apa yang harus saya lakukan untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan yang meninggalkan?”
Ketika kita kehilangan waktu berharga. ”apa yang harus saya lakukan untuk mengganti waktu terbuang itu?”
Kehilangan banyak hal membuat kita berfikir, apa, mengapa, dan bagaimana. Dan ketika itu berwujud, maka keikhlasan akan dituai.
Jumat, 15 April 2011
Kehilangan Banyak Hal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar